Minggu, 08 Januari 2017

Selamat Jalan Adikku...

membuka kembali lembaran itu,
ada banyak kisah dan cerita indah bersama mu
dalam halaqah tarbiyah..
masa di mana kau berada di hadapanku

mungkin, orang di sekitar melihat engkau sedang menuntut ilmu di majelisku
tapi sesungguhnya
saya lah yang belajar banyak darimu

tentang keislaman mu
tentang upayamu untuk mengislamkan keluargamu
tentang upayamu mengamalkan ilmu yang kau dapatkan
tentang semuanya... yang tak dapat kuceritakan satu per satu

saya sering menceritakan kisahmu pada mutarabbiyahku yang lain
tapi, sesering apapun kuceritakan,
sesering apa pun upayaku untuk memperkenalknmu pd mereka,
sepertinya penghuni langit jauh lebih mengenalmu...

kalau 2,5 thn lalu kita berpisah krn sy yang harus pergi...
masih ada harapan kan bertemu kembali
"kak...jangan lupa hubungi ka klau ke Mks ki nah"...
 "kk to...cuma senyum, bilang ki insya Allah"...

masya Allah, alhamdulillah 'ala kulli haal
hari ini, kita kembali berpisah dek...
perpisahan yang tak mungkin bertemu kembali di sini

Selamat jalan Adikku sayang...
Semoga Allah mengampuni dosa - dosa mu
Semoga Allah menerima semua amal ibadahmu
dan melapangkan kuburan mu..

Kau akan selalu menjadi kenangan indah bagi kami
Bangga, pernah hadir dalam kehidupan mu

Kendari, 9 Januari 2017

Senin, 26 Desember 2016

Rezeki Tak Kan Tertukar

Yakin Saja
Sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi hak kita,
Allah tidak akan membiarkannya menjadi milik orang lain.

Selama kita belum ditakdirkan meninggalkan dunia ini,
rezeki untuk kita tak kan pernah berhenti
tak kan pernah terputus

Kamis, 15 Desember 2016

Ada yang Hilang


Ada rindu yang mengintip
Memaksa untuk keluar
Ternyata memang ada yang hilang

Bismillah...
Smoga kembali istiqomah
Diantara kesibukan yang dijalani

Minggu, 16 Juni 2013

Menanti Datangnya sang Bulan Suci

Baru kemarin rasanya Aku menyambut Ramadhan.
Belum lepas dari ingatan...hari-hari Ramadhan yang kulalui.
Shiyam...qiyam...tilawah Al Quran...menghadiri pengajian...

Rindu....
Inilah kata yang tepat menanti datangnya sang bulan suci..
Menghitung hari...
Tak sabar rasanya segera bertemu dengannya.
Akankah bulan itu kan kulalui kembali?
Akankah masa-masa indah di dalamnya kan terulang,
bahkan semakin indah??
Tersenyum saat berbuka,
Larut dalam qiyamullail,
Menghabiskan waktu bersama Al Quran..,
dengan pahala yang insya Allah lebih besar dibanding bulan yang lain

Wahai Engkau yang tidak cukup berbuat dosa di bulan Rajab...
Lalu Engkau sambung kembali pada bulan Sya'ban...
Kan datang padamu setelah keduanya...
Bulan yang agung, bulan yang suci...
Janganlah Engkau jadikan lagi bulan itu penuh dosa.....
Bacalah Al Quran dan bersungguhlah dalam berdoa...
Karena...berapa banyak yang Engkau kenal kemarin berpuasa...
Namun sekarang, mereka telah tiada...
Menyisakan dirimu...
Yah...menyisakan dirimu...

Ya Allah...pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan....

Jumat, 11 Januari 2013

Izinkan Aku MencintaiMu Semampuku..,,


Ya Rabb,,,,
 
Aku masih ingat, saat  pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
  Lembar demi lembar kitab  kupelajari…
  Untai demi untai kata para  ustadz kuresapi…
  Tentang cinta para nabi
  Tentang kasih para sahabat
  Tentang mahabbah para sufi
  Tentang kerinduan para  syuhada
   Lalu  kutanam di jiwa dalam-dalam
  Kutumbuhkan dalam  mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…
 
Tapi Rabbii,
  Berbilang detik, menit, jam,  hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
  Aku berusaha mencintaiMu  dengan cinta yang paling utama, tapi…
  Aku masih juga tak menemukan  cinta tertinggi untukMu…
  Aku makin merasakan  gelisahku membadai…
  Dalam cita yang mengawang
  Sedang kakiku mengambang,  tiada menjejak bumi…
  Hingga aku terhempas dalam  jurang
  Dan kegelapan…
  Wahai Ilahi,
  Kemudian berbilang detik,  menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
  Aku mencoba merangkak,  menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
  Menatap, memohon dan  menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
  Perkenankanlah aku  mencintaiMu Semampuku
  Allahu  Rahmaan, Ilaahi Rabii
  Perkenankanlah aku  mencintaiMu Sebisaku
  Dengan segala kelemahanku
  Ilahi Rabbi,,,,
  Aku tak sanggup mencintaiMu
  Dengan kesabaran menanggung  derita
  Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa  hingga Al musthafa
  Karena itu izinkan aku  mencintaiMu
  Melalui keluh kesah  pengaduanku padaMu
  Atas derita batin dan  jasadku
  Atas sakit dan ketakutanku
  Rabbii,
 Aku tak sanggup mencintaiMu  seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan  Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan  separo harta demi jihad. Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk  syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang  terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua  yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan–makanan sederhana  yang terkirim ke handai taulan.
Ilaahi,,,aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat  NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya  Allah,,, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba  kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan  dunia.
Robbii,  aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh  malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam  satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas  kepasrahan tidurku.
    
Yaa, Maha  Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu  bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran  malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah  harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Yaa  Rahiim,,,
 Aku tak sanggup mencintaiMu  semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para  syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku  mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk  dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi  tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim, aku tak  sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra  dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku  mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai  keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan  alam semesta.
    
Allaahu  Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku  mencintaiMu semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini  mengalir di sepanjang nadiku.

Senin, 10 September 2012

Teruntuk Para Aktivis Dakwah

Kepada para pecinta ALLAH
Kepada yang meneladani Muhammad Rasulullah
Kepada yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Kepada yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Kepada yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya

Kepada yang mengaku sebagai pejuang....
Kepadamu kutulis curahan hati ini...

karena kuyakin, Engkaulah yang kan menjawabnya 
wahai aktivis dakwah

Mataku tlah lelah...lelah menyaksikan kemaksiatan semakin merajalela..,
Kakiku capek...capek melangkah, karena setiap kaki melangkah, yang kudapati
hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan..,
Tubuhku smakin lunglai rasanya, karena
menemukan thoghut bersarang di amana-mana..,
Perih hati ini ketika menemukan saudara-saudara se-Islam dan se-iman saling hujat..,
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara se-aqidah, yang mengamalkan sunnah, mendapatkan perlakuan tidak adil. 


Sejenak kuberhenti...mencoba melihat di belahan bumi yang lain.., kuberharap di sana ada pelangi indah yang kutemukan..
Tapi, malah yang kudapati saudara-saudaraku sedang mempertaruhkan nyawa melawan penjajah zionis.., mereka sedang megangkat senjata melawan musuh-musuh Islam..
 
Dadaku makin sesak...  Beribu tanya muncul, di mana para aktivis dakwah saat saudara-saudaranya  berburu syahid? 
Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa ukhti.. NYAWA!!!

Jika darah belum mampu dialirkan, maka di mana kalian saat saudara-saudaramu sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain???

Di mana ukhti saat yang lain sedang membuat konsep kegiatan dengan menahan ngantuk, menyiapkan konsumsi tanpa mendahulukan perutnya, atau menyebar proposal dan mencari dana ke sana ke mari di tengah teriknya matahari bahkan hujan sekalipun???
Semua demi syiar Islam!!! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. 
Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat.., masyarakat yang kini phobi dengan syari'at Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita.

Untukmu para muharrikah,

Sudah teguhkah azzam yang kau tanam ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Berhenti.., dan luruskan kembali niatmu, 

Jika...
Nafsu masih merajaimu..,
Kesenangan dunia masih melenakanmu..,
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu

Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholihah
Untukmu yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untukmu yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan


Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah ....
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, kuberharap perubahan besar ummat ini....
Menegakkan kalimat tauhid di muka bumi...

Hingga semua merasakan nikmat dan manisnya Islam..

Jumat, 13 Juli 2012

Buatku, Dakwah adalah ....

Buatku...,
dakwah adalah panggilan bagi jiwa - jiwa yang kuat
dakwah hanya bagi mereka yang mampu taklukkan tantangan
karena...
mengharap kenyamanan saat berdakwah seperti merindukan bulan di siang hari

Buatku...,
dakwah bukanlah karier dalam pekerjaan
maka tingginya amanah bukanlah tujuan dalam perjuangan.
Dakwah...,
Bukan pula sesuatu yang bisa dijalani saat nyaman lalu ditinggalkan saat sulit.
Maka tidak sepantasnya menjadikan kesibukan sebagai alasan meninggalkan amanah, kemudian istrahat darinya dengan dalih akan kembali setelah kesibukan selesai.
Karena kesibukan bagi manusia adalah hal yang mutlak terjadi, dengan atau tanpa amanah dakwah.

Buatku...,
dakwah adalah pilihan..
setiap pilihan memiliki konsekuensi..
Maka ketika hak-hak pribadi tak dapat dipenuhi, seharusnya tak ada tanya yang muncul dalam hati.
Tak perlu bertanya "ke mana yang lain???"
Lupakan pertanyaan "kenapa diri sendiri???"

Buatku...,
dakwah adalah sebuah ketulusan,
bukan untuk dipandang, bukan pula untuk dipuji
tetapi..
untuk dilakukan dengan ikhlas

Buatku...,
dakwah adalah kebutuhan
karena janji Allah bagi pejuang dakwah adalah SYURGA

Buatku...,
dakwah takkan pernah kutinggalkan
hingga takdir Allah berlaku pada diriku

Buatku...,
tak ada istrahat dari dakwah
karena istrahat buatku adalah ketika kakiku menginjak syurga.

Ya Allah...mudahkanlah